Banyak pelaku antagonis yang realitanya sulit dipercaya bahwa ternyata merekalah yang berperan keji seperti itu dalam hidup ini. Membayangkan sesuatu yang paling menyakitkan sama dengan membunuh diri sendiri secara perlahan. Namun dalam hidup ternyata tak semuanya perlu digenggam, terkadang banyak yang perlu dilepaskan tanpa bannyak berfikir.
Apa itu keikhlasan? dari sebuah pengorbanan atas luka yang dibuatnya, lalu kita dituntut untuk mengikhlaskan semua itu, dan secara paksa dituntut melupa dengan mudahnya. Ada hal yang banyak disembunyikan dan begitu kompleks untuk mencerna luka, hari hari terjadi, membiarkan luka itu memakan waktu, didalamnya kita hanya mengutuk duka dihari itu.
Memaafkan mungkin perkara yang mudah, namun melupakan adalah ujian terbesar bagi sang penanggung luka. Bahkan disaat mengorbankan kebahagiaan diri sendiripun, tanpa bisa dikendalikan mereka tetap saja membuat luka yang paling dalam itu hidup dalam dirimu, dan tanpa mengobatinya dia hanya menuntut untuk bisa sembuh kembali. Adakah sumber kebahagiaan lain diluar sana yang masih menanti?