Jendela Ungu

Read More

Slide 1 Title Here

Slide 1 Description Here
Read More

Slide 2 Title Here

Slide 2 Description Here
Read More

Slide 3 Title Here

Slide 3 Description Here
Read More

Slide 4 Title Here

Slide 4 Description Here
Read More

Slide 5 Title Here

Slide 5 Description Here

Selasa, 28 Juli 2020

Dear Me vol. 1 | qirsyhalim


Dear me... Saat aku nulis ini aku masih umur 17 wkwkk. Sekarang yang berkunjung di blog akupun blm ada, bahkan akupun blm setting soal adsense, even di blog dari 2017😛
Aku yang tiap harinya liat vlog kak GitaSav meskipun bolak balik liat video itu itu lagi, punya mimpi yang besar. Salah satunya I want visit to other country, kayak kak Gita gituu hehee... Tapi setelah dipikir-pikir lagi ni yakk, apasih yang udah aku lakuin selama ini? Seberapa kerasnya aku belajar? Seberapa alimnya aku beribadah, atau seberapa hematnya aku buat nabung biar bisa pergi ke luar negeri. Curhat aja ni ya, maybe one day aku baca baca lagi blog lama aku, aku jadi senyum senyum sendiri, bisajadi karena malu, atau bangga karena wish list yang aku tulis di blog bisa tercapai (I HOPE).
"I doubt with my million dream" that's what my brain say.
Ada banyak harapan yang orang tua-ku titipkan, dan yang paling sederhana adalah harapan mereka agar aku selalu bisa membahagiakan diri sendiri, mereka berharap agar aku bisa menciptakan kebahagiaan minimal untuk hidupku sendiri, selain itu juga yang mereka harapkan adalah kehidupanku yang tidak bergantung pada siapapun.
Aku termasuk orang yang berani bermimpi, namun tidak bisa mengontrol ambisi.
Waktu SD, aku terlalu ambisius, bahkan menjadi pribadi yang kaku, seringakali 'Bossy' dan terkadang lelah sendiri. Sampe akhirnya aku bener bener sadar, kalo aku punya sisi ambisius yang bahaya buat diri aku sendiri. Kadang bukan hanya cape sendiri, tapi mungkin presepsi orang-orang disekeliling akupun jadi ikut keruh dan semua orang menganggap aku pribadi yang ambisius, tidak mau terkalahkan, dan lain lain. Saat aku masuk Smp, ternyata aku nemu orang yang ambisiusnya parah parah parah, beberapa kali lipat dari aku yang dulu. Dan saat aku liat dia kek gitu, I don't know why, aku jadi ikut capek juga. Dan mungkin apa yang aku rasakan adalah apa yang temen temen SD aku rasakan, at the time I know guys, that is so annoying. I'm to be stuck human, Forgive.😭
And now !!! Saat aku SMA, rasa nyamannya aku leha-leha tu kayaknya udah gabisa dikontrol lagi. I mean, aku leha-leha dengan artian tidak sebegitu gercepnya soal belajar, but I still aware with the homework and the exam, LoL. Dan dengan aku sadari, semakin besarnya aku, mimpi yang aku bayangkan itu semakin besar juga, dan jadi balik fikir karena apa yang udah aku kerjakan selama ini tu cuma modal leha-leha doang, gimana bisa tuu mimpi di wujudkan, even aku booster dengan Sholawat, kalo leha-leha ya tetep aja hasilnya zero. Tapi disisi lain aku males banget kalo harus balikin sisi ambisius yang udh aku healing dari dulu. So, what can I do now?

Read More

Rabu, 15 Juli 2020

Di 17 ini | Qirsy Halim


Ada yang mulai tumbuh untuk menemukan dirinya yang setengah lagi hampir utuh. Ada banyak jejak yang terlewati tujuh belas tahun silam. Segala kekanak kanakan, mau tidak mau harus sirna.
Renjana menanti sosok lugu bergaun biru
Katanya,akan banyak juang yang harus dihadapi, akan banyak hal yang tak searah bertabrakan di depan mata, akan ada hitam putih yang pasti menguras sejuknya hati.
Tak perlu pedulikan ucap yang hanya membuat risak untuk meneruskan perjalananmu.
Kau, dengan dirimu sendiri, akan menemukan panasea yang dicari selama ini.
Jangan biarkan dirimu tenggelam, dan jangan biarkan orang lain hanyut karenamu.
Jangan biarkan dirimu di dominasi oleh tantrum yang akan membuat dirimu sendiri berada di posisi bahaya.
Read More

Remang | Qirsy Halim


Tak ada ruai yang ingin diutarakan
Redup berselimut embun harapan
Lirih tak lekan terungkapkan
Bisik hanya bukti keberadaan
Meremang remang daku pilu
Berparas riang sang penggerutu
Mengusik usik sukma jernih
Meredam redam hati perih
Akankah, ada yang sederas rintik hujan februari
Merebak tak kala angan menyeruak
Terjebak dalam labirin ilusi
Mengusik usik sukma jernih
Meredam redam hati perih
Apakah, akan kembali rintik sendu di februari
Merebak tak kala angan menyeruak
Terjebak dalam labirin ilusi
Meremang remang daku pilu
Berparas riang sang penggurutu
Mengusik usik sukma jernih
Meredam redam hati perih

Read More

Queen of Rose | Qirsy Halim


Damn i love you
With a deeper feeling
You make me feel better
I know
I'm dark
I'm brutal
But i'll keeping the love
Still make you laugh
The world is too hard if i life without you
Youre the remote control can make me good
Youre my last puzzle which must i set yeah
Youre the sky deserve me all hopelly
Youre the things on the pocket which i will bring always
I never thinks i'll met you
In my point of you
Youre the one, my queen of rose
Still growing, to help me
No doubt, now i don't want to lose you
My chooses, queen of rose.

Read More

Terumbu Penat | Qirsy Halim


Terkait lebur daku membiru
Gelap gulita mengendap endap
Sunyi terkutuk sukma pengkhayal
Bumi berputar sepertiga rubuh
Hitam legam, terumbu penat
Desir lirih tak kunjung bersua
Fana suara bergema membara
Dalam riak malam terdengar gelapku
Tumpuk bertingkat amarah semu
Tidurku tak sempat pulas
Tantrumku tak kunjung lepas
Pudar harapan datangnya pagi
Sinar tak berbekas dirumpun sepi
Nyala meredup tertiup angin lalu
Jemari kaku membeku letih melirih
Kembalikan se utas cahaya beserta sinar harapnya




Read More

Kelabu Pertengah Tiga Pagi | Qirsy Halim


Sudut pelupuk alaska menebar cedar di cakrawala
Tak sungkan menebar enggan dikemarau tua
Sesulit merias di pelipis kerangka baja berotak api
Buai rangkul tak membius angin malam pancar binari
Renjana tak kunjung nyala sebari bertepuk gundah gulana
Cika cika redup melingkari teduh serambi
Awan awan muram melengkapi gunar sasar
Gelap legam selirih angan memudar disanubari
Sungkan bungkam tak kian ucap gelagat di pesisir bahari
Redup rangkul diorama menyambut renjana
Selisih tiga pagi beserta kelabu di pertengahnya
Kasat benua tampak remang terambang gulana
Librani redupkan purnama di angkasa malam binar
Lara pecah disudut hitam ruangan tak bertihang
Rembulan menerka nerka kian lamban disanjung nanar nestapa
Fana tantrum gejolak degupnya berlomba
Sekeliling haru biru menyambut duka asmara
Matahari biru bersinar di ufuk benua tua
Kicau surau embun malam diangkasa sepi
Tabur pasir putih lembut aroma mentari
Read More

Pria Cantik Kala Senja | Qirsy Halim


Pelipis nan tipis
Sorot mata kental manis
Bibir berbentuk awan sempurna
Rona pipi nan jingga

Terdiam membeku
Sinar mulai memancar
Menyerang raga yang rapuh
Tak kian usang dibakar api senja
Tak kunjung luruh semakin utuh

Pria cantik terlahir disaat senja
Rambut bersinar riak
(Teracak acak)
Sorot mata redup
(Terkuak siluet)
Indah seputar malaya
Terkias yakin
Terpukau enggan menyapa
Jemarii nan menari
Pria cantik kala senja

Read More

Pemeran Jenaka | Qirsy Halim


Kau berperan utuh dalam ceritaku
Bagian terindah dalam relungku
Tak ada sendu saat bersamamu
Gema tawa selalu terdengar merdu

Tantrumku redup saat disampingmu
Senda jenaka selalu tercipta
Warna warni ceritaku
Tak ada ambigu bila di dekatmu

Dekap aku kala rapuh
Sangga aku di bahamu
Didekatmu aku utuh
Haru biru lebur penuh

Senandung nada tercipta untukmu
Pemeran jenaka dialur hidupku
Terimakasih sahabatku
Rasa rindu kan tumbuh selalu.




Read More

Luruh dalam Dimensi | Qirsy Halim




Cakrawala kali ini nampak jingga
Namun senyummu sore ini tak kian menyapa
Apakah kau lupa ?
Ada aku yang harus kau jaga
Apa kau lupa akan ilmu humaniora?
Dulu kau selalu bercanda
Agar aku menciptakan tawa

Kini aku terjebak
Saat mencari jalan menuju pelukmu
Di sela sela labirin, ku menyeruak
Namun, tetap tak ku dapati dirimu

Dimanakah kamu kini?
Mengapa kau bersembunyi ?
Kau tak mendengar aku berpuisi / bernyanyi ?
Kali ini judulnya luruh dalam dimensi

Kau yang selalu membuatku luruh
Sampai saat kau pergipun, hatiku selalu bergemuruh
Kini tak nampak lagi sorot matamu yang teduh
Dan hatiku pun sudah tak utuh

Saat kau pergi, kau membawa sebagian hati
Saat kau pergi, sebagian diriku ikut lenyap
Bagaimana kabarmu kini?
Sudahkan kau bersayap ?
Tunggu aku nanti
Kita kan terbang di sore hari.





Read More

Pasif dan Fana |Qirsy Halim


Bagaimana kabar jiwamu yang dulu sempat membiru.
Sudahkah kini kau temui damaimu.
Dimanakah kau kali ini.
Dicari namun tak kian menampaki.

Aku tak rela jika semua ini cukup disudahi oleh sebatas uraian debu.
Dimanakah hasratmu yang dulu selalu menggebu ?

Kau nampak pasif kali ini
Kau makhluk yang fana
Kau curang saat ini
Kau yang pergi pertama

Dulu, segala duka-ku menjadi duka-mu
Dan kau selalu menjadi penyembuh semua itu.
Namun sepertinya tidak untuk kali ini
Kau menjadi penyebab duka ini
Kau yang menciptakan luka kini

Kau tak kan hendak mencariku?
Kau sudah tau bagaimana caramu membunuhku?

Egosinya kau, pergi tak berencana
Meninggalkan fakta, yang penuh tanda tanya
Dan kau enggan untuk menyapa,
Kau sudah siuman disana?

Tunggu aku
Nanti kita akan bertemu.
Nanti kita putar lagi cerita dihari itu
Siapkan bahumu
Untuk menyangga segala haru.


Read More

Self Care Educations | Qirsy Halim


Hallo Vibes...
' How I Remind to Selfcare ? '
 Pertama aku bakal bahas duluu meaning dari Selfcare. Jadi Selfcare menurutku itu adalah sebuah pola / tindakan seseorang untuk lebih memerhatikan dirinya sendiri, lebih mengawasi diri untuk lebih positif baik itu dalam jasmani ataupun rohani. Menurutku Selfcare itu penting banget, karena dengan kita lebih protect dengan diri kita untuk ke arah yang positif itu akan membuat pribadi kita menjadi confident ,bahkan menjadi love our self.
 Ada beberapa cara agar kita bisa me remind diri kita untuk lebih mencintai diri sendiri, menjaga diri sendiri, atau memperhatikan diri sendiri :
 • Lebih merawat diri
Maksudnya dalam jasmani, jadi kita tidak akan merasa minder atau low confident. Dengan kita merawat diri, kita akan semakin sayang terhadap diri kita sendiri.
• Hindari rasa Iri terhadap orang lain
Berarti ini kaitannya dengan rohani, dan ini sangat full causes dalam pengembangan selfcare. Jika kita mempunyai rasa iri terhadap sesama maka nanti yang ada malah kita akan berambisi untuk menjadi orang itu dan ujung ujungnya kita tidak menjadi diri kita sendiri dan akan hilang perasaan untuk selfcare.
• Merasa bahwa diri kita itu sangat berharga
Menurutku jika kita merubah mindset kita menjadi seperti itu, maka kita akan senantiasa menjaga dan mengembangkan diri, jika dirimu merasa tidak berharga maka ingatlah jika kita sebagai seorang anak yang sangat berharga untuk orang tua kita. Dan pola fikir seperti itu akan menghambat kita untuk tidak melakukan sesuatu yang akan merugikan diri kita sendiri.
• Hindari pergaulan bebas / tidak sehat
Biasanya dalam pergaulan yang seperti itu kita akan cenderung untuk merelakan diri kita berada dalam titik bahaya. Karna dengan kita berada di posisi itu otomatis kita akan jauh dengan orang tua, dan orang tua sangat berperan penting dalam selfcare ini karma biasanya orang tua akan memberikan motivasi untuk anaknya agar lebih percaya diri.
 #qirsy2003
Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest
https://www.blogger.com/img/gl.quote.gif
Kiss Me Sweethearts

Postingan Populer

Recent Comments

Diberdayakan oleh Blogger.
The Magazine

Facebook

Mengenai Saya

Hallo , I'm Qirsy Halim and I'm Indonesian. Selain sering muncul di blog, aku lebih sering muncul di Youtube, still to be Qirsy Halim. Enjoy with my randomly words, Love.

Follow Us @soratemplates

BTemplates.com

Blogroll

Blogroll

About Me
Munere veritus fierent cu sed, congue altera mea te, ex clita eripuit evertitur duo. Legendos tractatos honestatis ad mel. Legendos tractatos honestatis ad mel. , click here →

About

Copyright © Qirsy Halim | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com