Jendela Ungu

Read More

Slide 1 Title Here

Slide 1 Description Here
Read More

Slide 2 Title Here

Slide 2 Description Here
Read More

Slide 3 Title Here

Slide 3 Description Here
Read More

Slide 4 Title Here

Slide 4 Description Here
Read More

Slide 5 Title Here

Slide 5 Description Here

Sabtu, 25 Juni 2022

Serendipity| when I find u Rizki Alamsyah

 Heyyoooo....

Night peeps!
Long story, maybe awal Agustus atau September akhir gw dapet notif chat from stranger yang ternyata itu temen sekelas (Posisinya saat itu kita berdua sebagai Maba*Lol). Topik pertama kita tentang band, yang dimulai dengan dia mempertanyakan headline bio Instagram gue tentang band, waktu itu bio gue "Lil girl who loves Mcr & Radiohead".
Setelah kita bahas band yg tadinya kita chat di Wa akhirnya move ke room Line apps. Disana mulai call smp tengah malem tapi topik call nya langsung kaya deeptalk, dan gue langsung trust sama dia kek gue udh temenan berapa lamaaa padahal ketemu juga blom, soalnya posisi gue blm move ke Banten. 
Hmmm selang beberapa hari gue baru berangkat ke dom kampus gue yang beda provinsi, besok harinya langsung ada acara meet and greet angkatan jurusan gitu, dan itu pertama gue ketemu sama dia. Gue masih inget hari itu gue dianter ayah gue sampe gerbang kampus dan posisinya gue udh janjian sama dia buat masuk kampus barengan, yaa lagian kita jg sekelas. 
First impression ketemu dia gue kek langsung ngerasain perasaan srek, kek oh inii nih orangnya. Dan hal itu biasa terjadi kalo gue start relationship. Tapi posisinya itu keknya gue blom yakin dia punya feeling sama gue, dan gue juga mikirnya no problem sih kalo we're just friends setidaknya dia masuk di scene idup gue selama gue stay di perantauan hahahaa....
unexpected thing, kita satu kelompok buat ospek jurusan. Kelompok 5 Musaqoh wkwk perlu banget gue sebut namanya biar ada kenang kenangan, eh tapi tapii kita pause dulu part ini.
Ternyata sebelom osjur kita berdua udh in relationship. Berarti gue cerita waktu haru Meet and greet itu kali yaa. Dihari itu kita pertama kalinya take foto berdua dan pulang acara itu gue dianter kerumah yang bahkan gue aja gatau daerah dan alamat rumah gue karena malemnya gue baru sampe, ya tapii gue percaya aja kalo nii orang gabakal nyulik gue wkwk. Sampe akhir gue bener bener gatau komplek rumah gue, blok bahkan nomor berapapun gue gatauu sampe kita nyasar, tapii yaudah la yaa itu lumayan seru soalnya kita sambil ngobrol gajelas juga sampe akhirnya gue nemu rumah gue.
Pulang dari acara itu lumayan udh intens chat nya, tapi yg gue rasa mungkin banyak keraguan dia sama gue dan mungkin posisinya I'm not the one cewe yg dia deketin. Tapiii idk why, selang beberapa hari aja tiba tiba dia confess dan emang sii yang gue rasain dia sebenernya kek bener bener blom niat gitu tapi entah kenapa hal itu bisa terjadi saat kita lagi telfonan tengah malem tgl 16 September 2021. Gue yang udh ngerasa srek dari awal ketemu tanpa pikir panjang langsung say yes *I mean karena sebelumnya juga gue udh sempet ngobrol lama sama dia dan udh banyak persamaan salah satunya di musik dan juga nasib ehehe.
Read More

Kamis, 23 Juni 2022

Nestapa | Kabut dan Renjana 2.0

 04 September 2022

 Menjelma malam senin buta disaat hujan tak hendak turun ke bumi. 

Tak hanya sekali aku mencarimu sendirian dikala sunyi, mungkin kali ini adalah yang terakhir kalinya di September ini.

 Memberanikan diri menyapa puing puing kehancuran dijalan jalan yang penuh dengan kegelapan, tak ada cahaya, tak ada punggung kekarmu untuk ku dekap, tak ada kepalan lenganmu yang meyakinkan bahwa semua akan berjalan baik baik saja. 

Rasanya masih jelas tersirat, tak akan pernah punah bahkan mengikis hingga akhir waktu.

Ku pastikan sakit ini abadi,Dan takkan ada yang mampu mengobati.

Read More

Jendela Ungu | Kabut dan Renjana 2.8

 Aku pernah berandai-andai. Jika nanti, pelukmu tak bisa kudapatkan kembali, akankah ada pengganti hangatnya pelukmu dari raga yang lainnya?

Waktu pagi itu, sinar matahari menembus kaca ikut menghangati suasana. Malam panjang, melewati pegunungan telah kita lalui, kau mendaratkan bibirmu didahi sepanjang malam menuju pagi. Malam memang gelap, tapi anganku tak ikut redup.

Ada sesuatu yang bergejolak ikut mendobrak jiwaku yang sempat lesu, ternyata engkau menularkan semangat hidupmu yang membara itu kepadaku.

Sosokmu yang tegar, badanmu yang kekar, matamu yang sayu, dan kulitmu yang menguning adalah pemandangan paling indah dalam pagiku saat itu.

Tak ingin beranjak, namun seseorang menunggu kita untuk melepas peluk itu. Secara paksa, ku sudahi semua dengan pergi tanpa sepengetahuanmu.

Bukan aku yang meninggalkanmu, namun aku telah meninggalkan diriku sendiri untukmu. 


Read More

Sendu dan Ambigu | Kabut dan Renjana 2.9

Read More

Banda Neira | Kabut dan Renjana 2.7

Read More

Sabtu Sore dan Artic Monkey | Kabut dan Renjana 2.5


 

Read More

Que Sera Sera | Kabut dan Renjana 2.4

Read More

Kini Berwarna Lagi | Kabut dan Renjana 2.3

Read More

Mentari hingga Purnama | Kabut dan Renjana 2.2

Read More

Saatnya | Kabut dan Renjana 1.0


 

Read More

Nalar | Kabut dan Renjana 2.1

Read More

Butir-butir Selimut Pasir | Kabut dan Renjana 1.9

Read More

Samudra | Kabut dan Renjana 1.7


 

Read More

Ranjang Rumah Sakit | Kabut dan Renjana 1.8

Read More

Between Köln and Copenhagen| Kabut dan Renjana 1.6

Read More

My Chemical Romance| Kabur Dan Renjana 1.5


Read More

Senin, 20 Juni 2022

Komet | Kabut dan Renjana 1.4

 "Komet"

Terpecah belah diriku saat ku memikirkan takdir apa yang akan menemuiku terlebih dulu.

Takutnya ku tak dapat lagi bersamamu, melanjutkan hari hari saat meneguk susu kedelai saat hujan sore di hari Rabu.

Satu hal yang aku takutkan juga tidak dapat merubah mimik mukamu ketika kau tersedih menjadi ceria seperti semula

Tak ada yang benar benar ku takutkan selain datangnya hari perpisahan dengangmu

Tak ada yang selalu ku harapkan selain mendapatkan keabadian antara perasaan dan jiwa antara kau dan aku

Sesekali aku mengkhawatirkan takdir, namun berlarut dengan gelisah sepertinya bukan hal yang harus melulu dipikirkan.

Berjalanlah mengikuti jejak takdir yang tuhan hendaki

Dan menemuimu adalah titik waktu terbaik dari hidup yang fana ini

Tak akan ada yang dapat merubah rasa ini, sekalipun akan ada perpisahan,takdir menuntut kau menjadi yang terakhir dan kau yang paling abadi untukku



Read More

Hitam, Putih dan Kelabu | Kabut dan Renjana 1.3

 Hitam, Putih, dan Kelabu

Ku ingin kau dapati hidupmu dengan berbagai warna indah yang mewarnai setiap penggal ceritanya.

Bait bait salah akan kau ciptakan dimasa kini ataupun nanti

Beribu kebaikan akan kau sebar dengan harap takkan ada hal buruk yang kan terjadi

Ku beritahu satu kunci,untuk menjadi hitam kau harus bersiap diri diterpa konsekuensi

Kau pilih menjadi putih, bersiaplah untuk selalu kuat dan tegar saat kau berusaha pulih

Tak hanya dua warna di dunia, terdapat banyak yang ku gambarkan.

Sedikit banyaknya, telah ku tunjukan warna warna itu kepadamu

Kau tak akan bingung memilih warna apa untuk menjalani hari, ku yakini kau dapat sepintar saat kau mencuri hati ini

Ku mencintaimu seperti kau mencintai hitam putih serta kelabuku.


Read More

Kalor | Kabut dan Renjana 1.2

 Kalor

Menumbuhkan rasa cinta sepenuhnya untukmu adalah pekerjaan favoritku.

Saat apa yang kau rasakan adalah kepedihan, maka yang aku alami adalah kehancuran.

Jika kau rasakan kebahagiaan menyapamu, maka aku pula yang ikut tersenyum.

Sesaat sorot matamu menyiratkan keraguan untuk kita selalu bersama, namun dengan tekad hatiku yang tulus kan ku ubah ragu mu menjadi haru.

Menemukanmu disaat ini adalah waktu waktu terbaik yang tak ingin ku lalui dengan sia-sia.

Kamu adalah bagian jiwa ini yang akan begitu sulit untuk ku tinggalkan.

Saat ku meninggalkanmu,mungkin saat itu pula jiwaku telah tiada meninggalkanmu.

Apa yang kau rasakan dalam hidup, bukan sepenuhnya harus kau telan mentah mentah, terjadang kau perlu menyaring agar tak ada yang dapat melukaimu.

Apapun yang kau rasa, sepenuhnya akupun merasakannya juga.

Read More

Kamis, 16 Juni 2022

Udara | Kabut dan Renjana 1.1

 Alinea Mosshed 

Indonesia, 20 November 2018

Udara

Kemanapun kau beranjak, kan kau dapati nafasku yang kau hirup

Saat kau hendak beranjak, do'aku selalu mengapung diantara O² yang ada di dunia

Tak sedikitpun ku melepaskanmu dalam kepal kepal kerinduan

Tak akan ku ciptakan sumber air dari sudut matamu yang tajam

Kemanapun kau mau, ku temani langkahmu dengan rasa tulusku yang mengendap ngendap di udara

Kemanpun kau langkahkan pijakmu, ku lindungi kau dengan lantunan doa keselamatan atas dirimu

Selama udara masih bisa kau hirup, ku pastikan kau akan tetap merasakan hadirku disisimu, menemani mu dan memberimu kehidupan hingga akhir.

Untuk selama-lamanya, dengan waktu selambat lambatnya, aku menyayangimu sebanyak banyaknya dan seabadinya udara yang kau hirup.

Read More

Kamis, 02 Juni 2022

To My Bone

 Serang, 02 Juni 2022

Bismillahirrahmanirrahim

Semoga suatu saat mama bisa membaca ini.


Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest
https://www.blogger.com/img/gl.quote.gif
Kiss Me Sweethearts

Postingan Populer

Recent Comments

Diberdayakan oleh Blogger.
The Magazine

Facebook

Mengenai Saya

Hallo , I'm Qirsy Halim and I'm Indonesian. Selain sering muncul di blog, aku lebih sering muncul di Youtube, still to be Qirsy Halim. Enjoy with my randomly words, Love.

Follow Us @soratemplates

BTemplates.com

Blogroll

Blogroll

About Me
Munere veritus fierent cu sed, congue altera mea te, ex clita eripuit evertitur duo. Legendos tractatos honestatis ad mel. Legendos tractatos honestatis ad mel. , click here →

About

Copyright © Qirsy Halim | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com