Jendela Ungu

Kamis, 23 Juni 2022

Jendela Ungu | Kabut dan Renjana 2.8

 Aku pernah berandai-andai. Jika nanti, pelukmu tak bisa kudapatkan kembali, akankah ada pengganti hangatnya pelukmu dari raga yang lainnya?

Waktu pagi itu, sinar matahari menembus kaca ikut menghangati suasana. Malam panjang, melewati pegunungan telah kita lalui, kau mendaratkan bibirmu didahi sepanjang malam menuju pagi. Malam memang gelap, tapi anganku tak ikut redup.

Ada sesuatu yang bergejolak ikut mendobrak jiwaku yang sempat lesu, ternyata engkau menularkan semangat hidupmu yang membara itu kepadaku.

Sosokmu yang tegar, badanmu yang kekar, matamu yang sayu, dan kulitmu yang menguning adalah pemandangan paling indah dalam pagiku saat itu.

Tak ingin beranjak, namun seseorang menunggu kita untuk melepas peluk itu. Secara paksa, ku sudahi semua dengan pergi tanpa sepengetahuanmu.

Bukan aku yang meninggalkanmu, namun aku telah meninggalkan diriku sendiri untukmu. 


0 komentar:

Posting Komentar

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest
https://www.blogger.com/img/gl.quote.gif
Kiss Me Sweethearts

Postingan Populer

Recent Comments

Diberdayakan oleh Blogger.
The Magazine

Facebook

Mengenai Saya

Hallo , I'm Qirsy Halim and I'm Indonesian. Selain sering muncul di blog, aku lebih sering muncul di Youtube, still to be Qirsy Halim. Enjoy with my randomly words, Love.

Follow Us @soratemplates

BTemplates.com

Blogroll

Blogroll

About Me
Munere veritus fierent cu sed, congue altera mea te, ex clita eripuit evertitur duo. Legendos tractatos honestatis ad mel. Legendos tractatos honestatis ad mel. , click here →

About

Copyright © Qirsy Halim | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com